Detik-detik Pengumuman ICCR 2017/2018

May 24, 2017 4 Comments

Persiapan Untuk Para Penerima Beasiswa India ICCR 

Ada cukup banyak email yang masuk ke saya menanyakan kenapa saya sudah lama tidak menulis lagi. Well, alasan nya cukup klasik sih, sibuk ujian. Namun setelah ujian selesai ternyata saya tak kunjung mendapatkan spirit untuk menulis lagi karena saya (hingga) sekarang sedang sibuk liburan. Haha...!

Untuk teman-teman dan adik-adikku yang sekarang di Jogja, bisa kopdar bareng saya. Saya di Jogja sejak minggu ketiga bulan April hingga tanggal 5 Juni. Setelah itu saya harus kembali lagi ke Hyderabad untuk dinas, alias ku-li-ah. 

Tak terasa sebentar lagi kita memasuki bulan Juni. Itu artinya pengumuman ICCR 2017/2018 sebentar lagi ! Perlu diingat bahwa pengumuman ICCR tidak serentak untuk semua mahasiswa namun akan diumumkan secara berkala mulai Juni hingga Agustus. 

Jangan lupa untuk rajin-rajin cek email ya karena pengumuman ICCR selalu diumumkan via email. Namun ada juga yang dihubungi via email dan telepon. Saya termasuk salah satu yang dihubungi via email dan telepon.

Bagi yang salah satu pilihan universitas nya adalah Osmania University (OU) dan Jamia Milia Islamia (JMI), jika diterima, maka biasanya pengumuman sudah keluar pada pertengahan Juni. Bagi yang mendaftar di Delhi University (DU), pengumuman akan keluar sekitar pertengahan Juli. Untuk yang mendaftar di Aligarh Muslim University (AMU) dan Jawaharlal Nehru University (JNU) biasanya pengumuman akan keluar pada bulan Agustus. 

Namun tetap saya sarankan untuk rajin cek email ya, minimal seminggu dua kali. Atau bisa juga aktifkan auto-sync (sinkronisasi) supaya kita langsung mendapatkan notifikasi segera saat ada email masuk. Hal tersebut untuk menghindari keterlambatan dalam mengirimkan Undertaking Letter dan tidak kehilangan kesempatan beasiswa kita. Format Undertaking Letter akan dilampirkan bersama dengan LoA (Letter of Acceptance) melalui email. Batas pengiriman undertaking letter kadang juga ditentukan oleh pihak Kedubes India Jakarta. 

Beberapa persiapan yang akan kita lakukan setelah mendapatkan email LoA dari Kedubes India adalah :

1. Visa

Pertama-tama kita akan diminta untuk melakukan registrasi secara online. Persiapkan semua dokumen yang dibutuhkan untuk registrasi online, seperti paspor, KTP, pas foto (soft-file), Letter of Acceptance, dan itinerary pesawat. Saya sangat menyarankan untuk konsultasi dahulu ke Kedubes India Jakarta bagian Education Wings terkait rekomendasi tanggal keberangkatan. 

Jangan malu untuk bertanya dan menelpon pihak Kedubes India Jakarta. Kumpulkan pertanyaan sebanyak mungkin lalu tanyakan ke pihak kedubes, jangan dikit-dikit telpon karena kurang sopan. Jika sungkan bisa kontak mahasiswa Indonesia yang di India. Kami selalu siap membantu saat ada mahasiswa baru yang membutuhkan bantuan. 

Setelah melakukan registrasi online dan print berkas registrasi tersebut kita harus ke Kedubes India untuk pembuatan visa. Jangan lupa juga untuk melampirkan berkas-berkas yang dibutuhkan untuk pembuatan visa di Jakarta. 

Pengalaman saya, karena saya tinggal di Jogja maka saya mengumpulkan berkas ke Kedubes India pada hari-H keberangkatan saya ke India. Pukul 8 pagi saya sudah di kantor kedubes dan pukul 1 siang saya langsung terbang ke India. Namun saat itu kondisinya memang serba dadakan sebab LoA baru turun akhir Juli. 

Namun jangan khawatir karena setelah kita mendapat LoA pihak kedubes akan menjelaskan pada kita perihal visa dan keberangkatan.

2. Dokumen

Bawalah semua dokumen yang kita gunakan saat mendaftar ICCR dan persiapkan juga foto kopi dokumen. Dokumen seperti ijazah, transkrip nilai, akta kelahiran, KTP, TOEFL, LoA, paspor, visa, dan semua berkas yang dirasa perlu beserta foto kopinya. Bawa juga pas foto dari rumah sebanyak 10 buah. 

Semua dokumen dan pas foto tersebut nantinya akan kita gunakan untuk proses daftar ulang di Foreign Student Registry (Delhi Univ.), University Foreign Registration Office (Osmania Univ.), dan kantor sejenis di universitas lain.

Berkas tersebut juga akan digunakan untuk pembuatan akun bank SBI (State Bank of India), daftar ulang di kantor ICCR, pembuatan Resident Permit (RP), dan sewa kos atau asrama. 

Fotokopi berkas yang paling banyak dibutuhkan adalah paspor, visa, LoA, dan pas foto. Jadi persiapkan foto kopi berkas tersebut agak banyak. Berkas asli dan fotokopi ijazah, TOEFL, dan berkas-berkas akademik lainnya dibutuhkan untuk daftar ulang di universitas.

3. Uang

Jika memungkinkan awalah uang untuk kebutuhan paling tidak dua atau tiga bulan pertama. Tiap bulan ICCR memberikan uang saku sebanyak Rs 10,500 (S1) dan Rs 11,000 (S2) atau sekitar 2,1-2,2 juta Rupiah. Itu adalah patokan standar biaya hidup di India walaupun di kota-kota selain Dehi, Mumbai, Bangalore akan jauh lebih murah. 

Jangan pernah berani bawa Rupiah ke India, karena tidak ada money exchanger yang menerima Rupiah. Tukarkan Rupiah kita ke US Dollar sebelum berangkat. Di bandara Soetta saya pernah menukarkan Rupiah ke Rupees juga. Kalau mau yang universal ya bawa saja dolar hehe. 

Pengalaman saya dulu, karena pertama kali keluar negeri, saya hanya membawa uang 400 ribu Rupiah. Saya sama sekali tidak membawa dolar karena saya saat itu saya memang minim pengalaman dan saya belum tau kalau ada PPI India (Perhimpunan Pelajar Indonesia di India). 

Namun untungnya saya dipinjami uang oleh para senior-senior saya dan boleh numpang gratis di kos mereka selama satu bulan :D

4. Pakaian

Pada bulan Juni – Agustus India sedang mengalami musim summer-monsoon sehingga suhu nya akan sedikit panas dan kadang disertai hujan. Jadi pakaian untuk winter masih belum diperlukan pada bulan-bulan tersebut. Musim dingin akan mulai pada bulan Oktober – Januari. Suhu terendah kota bagian utara seperti Delhi, Aligarh, dan Agra adalah 2 derajat celsius sedangkan di India selatan seperti Hyderabad dan Bangalore sekita 7 derajat celsius.

Tidak perlu membawa baju tebal dari Indonesia karena di India baju-baju untuk winter akan diobral sangat murah hingga 40 ribu Rupiah untuk satu jaket tebal khusus musim dingin. 

5. Makanan

Tidak ada salahnya untuk membawa makanan siap saji dari Indonesia seperti mie instant, ikan sardine kalengan, dsb. Bumbu-bumbu khas Indonesia juga akan cukup berguna bagi yang memerlukan waktu untuk beradaptasi dengan makanan India. Kecap manis, sambal kacang, bumbu nasi goreng, bumbu soto, sayur lodeh, dsb akan sangat berguna. 

Jangan heran jika nanti menemukan mahasiswa Indonesia di India yang langsung hijau matanya saat melihat kalian membawa indom*e, kecap ban*o, sambal terasi, dll sebab barang-barang tersebut bisa dibilang cukup langka di India :D

Makanan India memang kaya akan bumbu dan rempah. Tidak sedikit mahasiswa yang harus beradaptasi dengan makanan India. Namun syukurnya saya makan apapun bisa dan tidak pernah punya masalah dengan makanan India. 

6. Mengontak Mahasiswa Indonesia di India

Ini merupakan salah satu hal yang penting untuk dilakukan sebelum berangkat ke India. Beri kabar kepada salah satu mahasiswa Indonesia di India yang kalian kenal. Siapapun itu. Jika pihak ICCR tidak bisa menjemput kalian di bandara, biasanya teman-teman yang nantinya akan menjemput. 
Jangan pernah meminta bantuan kepada orang India, apalagi jika kalian baru pertama kali ke India dan hanya tau India dari film-film. Pengecualian untuk orang India yang memang terpercaya seperti staf ICCR atau staf kampus. 

Perlu digaris bawahi bahwa India tidak sekejam seperti yang dipaparkan di media namun juga tidak seramah seperti di flm Bollywood.

7. Persiapan Mental dan Berdoa

Perlu diingat bahwa penerima beasiswa adalah orang-orang terpilih. Kompetisi mendapatkan beasiswa itu belumlah seberapa sebab nantinya proses studi kita di India akan jauh lebih sulit. 
Jika kita sudah terbiasa kuliah pakai laptop, membuat tugas dengan laptop, belajar dengan laptop atau fotokopi materi, mulai saat ini kita harus belajar membiasakan diri dengan banyak menulis, banyak membaca buku, rajin ke perpustakaan. Say goodbye to pilgan alias pilihan ganda karena semua ujian di India menggunakan esai yang kita tulis tangan. Esai nya bukan hanya dua tau tiga halaman namun 25 halaman bahkan tidak jarang lebih dari itu.

Perbanyak berdoa dan minta bantuan kepada Tuhan untuk dimudahkan segala urusan saat proses menempuh pendidikan di India. 

Jangan khawatir jika bulan-bulan pertama kita masih belum siap dengan sistem pendidikan yang baru, as time goes by hal itu akan menjadi kebiasaan bahkan kita akan bersyukur karena di gembleng  dengan sistem seperti itu. 


Welcome to India ! :)
By Rahma S