15 Fakta Tentang India [Part I]

November 22, 2018 Add Comment

  1. Di India, Rexona adalah salah satu merek sabun mandi
  2. Becak di India (Rickshaw) supirnya di depan
  3. Figur fisik orang India lebih besar dari pada orang Indonesia. Di Indonesia ukuran baju saya M-cewek, kalau di India XS (x-tra small)
  4. Hanya ada dua kota di India dimana sapi boleh disembelih dan dikonsumsi; Kerala dan Hyderabad
  5. Internet di India jauh lebih cepat dan lebih murah. Wifi saya sebulan Rp 120.000 kuota 100 GB kecepatan 25 Mbps
  6. Pernah sebel karena film India banyak tarian dan nyanyian? Menari dan menyanyi konon memang ajaran dewa dewi mereka dan itu adalah salah satu cara mereka menyembah Dewa. Dewa Rama dan istrinya, Dewi Shinta, senang menari dan menyanyi di Pegunungan Himalaya. 
  7. Salju bisa ditemukan di daerah India utara mulai dari negara bagian Himachal Pradesh keatas.
  8. Masih ingat dengan sistem kasta di Hindu? Di India, setiap orang punya sertifikat kasta dimana sertifikat tersebut digunakan saat mendaftar PNS, kuliah, dll.
  9. Kata "achaa" yang sering disebutkan oleh orang India sambil geleng-geleng, mempunyai banyak arti tergantung konteksnya. Secara bahasa artinya "Good". Namunn prakteknya "achaa" bisa berarti "I see", "I am fine", "Oke!". Main achaa hu = I am fine (untuk laki-laki) atau Main achi hu (untuk perempuan)
  10. Kata "nahi" yang juga sering diucapkan orang India sambil geleng-geleng (yang kadang jadi bahan ejekan orang Indonesia) artinya "tidak". 
  11. Di India lebih "ramai" istilah makanan vegetarian atau non-vegetarian, bukan halal-haram. Makanan yang berlabel hijau artinya "vegetarian", berlabel merah artinya "non-vegetarian".
  12. Orang India senang membawa bekal saat kuliah maupun bekerja. Sehingga mereka jarang jajan.
  13. Harga petrol atau bensin di India lebih mahal dari pada Indonesia. Harganya pun berbeda tiap negara bagian dan tiap harinya. Rata-rata Rp 15.000 - Rp 16.0000 per liter.
  14.  Bajaj adalah merek elektronik
  15. Di India, orang kuliah tidak ada yang membawa laptop. Semua membawa buku catatan dan textbook (buku cetak).

Telah Terbit!! Buku Seri Perantau Ilmu Kolaborasi PPI Dunia-Gramedia

November 21, 2018 2 Comments

NB. Awas tulisan ini mengandung promosi

Sebetulnya tulisan ini agak terlambat karena buku tersebut terbit ketika saya masih UAS dan selama itu saya tidak sempat membuka blog alhasil baru sekarang bisa nulis (baca: promosi). 

Sedikit info saja, in case ada yang belum tahu, Perhimpunan Pelajar Indonesia di Dunia (PPI Dunia) adalah organisasi pelajar Indonesia yang ada di luar negeri. Dari satu organisasi besar PPI Dunia, bercabang menjadi tiga kawasan, PPI Kawasan Amerika Eropa (AMEROP), PPI Kawasan Timur-Tengah dan Afrika (TIMTENGKA), dan PPI Kawasan Asia-Oseania. Setiap PPI Kawasan terdiri dari beberapa PPI Negara. Misal PPI Kawasan Amerop terdiri dari PPI Amerika Serikat (Permias), PPI Filandia, PPI Jerman, dll. PPI Kawasan Timtengka terdiri dari PPMI Mesir, PPMI Arab Saudi, PPMI Sudan, dll. Sama hal nya dengan PPI Kawasan Asia- Oseania terdiri dari PPI Kawasan Asia-Oseania terdiri dari PPI Jepang, PPI Australia, PPI India, dll. 




PPI Dunia berkolaborasi dengan Gramedia menerbitkan tiga buah buku karya anak bangsa di luar negeri yang diberi judul "Perantau Ilmu". Buku tersebut berisi kisah-kisah perjuangan mendapatkan beasiswa ke luar negeri, pengalaman menuntut ilmu dengan berbagai macam tantangannya, perjuangan belajar para perantau ilmu dengan biaya sendiri, hingga tulisan mengenai refleksi perjalanan selama menempuh pendidikan di negara rantauan. 

Ketiga buku tersebut sudah bisa didapat di toko buku Gramedia se-Indonesia. Harga setiap bukunya adalah Rp 80.000-an. Berhubung setiap penulis mendapat satu buku gratis, berikut saya tunjukkan beberapa sneak-peek dari Perantau Ilmu Asia-Oseania.








Jangan lupa dapatkan ketiga seri nya di toko buku Gramedia di kota kalian ya. Mudah-mudahan menginspirasi teman-teman untuk selalu menuntut ilmu setinggi-tingginya di negara manapun kalian impikan :)

Salam,

Rahma S

My "Amazing" College - Kuliah Tingkat Akhir

November 21, 2018 3 Comments


Sepertinya dimanapun kita sekolah, yang namanya kuliah tingkat akhir pasti akan selalu hectic. Di Indonesia misalnya, tingkat akhir selalu diidentikkan dengan pembuatan skripsi. Saya belum pernah merasakan betul kuliah di Indonesia. Pernah merasakan sih, tapi hanya 2 semester, setelah itu... here I have been.... :D Kalau dilihat di meme-meme yang selalu bersliweran di Instagram, nampaknya skripsi memang ngeri. Namun kali ini saya akan berbagi sedikit cerita bagaimana kuliah tingkat akhir di kampus saya, terkhususnya jurusan BSc Microbiology, Genetics, & Chemistry (MGC).

Kuliah 4 Bulan
Dalam satu semester, waktu efektif kuliah adalah 4 bulan. Total mata kuliah wajib teori ada 6; Agricultural Microbiology, Immunology, Population Genetics Advanced Technique in Genome Analysis, Organic & Inorganic Chemistry, dan Physico Analysis in Spectroscopy. Ditambah 2 mata kuliah teori pilihan, saya mengambil kelas Biotechnology dan Dasar-dasar Perpajakan. I know it sounds weird for a science student to study taxation, but believe me, it's fun tho (semester ini saya berencana mengambil kelas Dasar-dasar Perbankan. Sub-total credits untuk mata kuliah teori dalam satu semester adalah 26 credits. Itu belum semuanya, karena masih ada mata kuliah praktek (lab) yaitu 6 Paper. Sub-total credits untuk mata kuliah praktek adalah 12 credits. Total keseluruhan adalah 38 credits. Semester-semseter sebelumnya total kredit adalah 25 credits. Jadi kenaikan jumlah kredit untuk tingkat akhir adalah 50%.

Lalu bagaimana sistem kuliah tahun terakhir dengan kenaikan jumlah kredit sebanyak itu? Seperti semester sebelumnya, hari kuliah masih tetap sama, Senin sampai Sabtu. Bedanya, tahun ini kami kuliah setiap hari dari jam 9 sampai jam 5. Semester lalu hanya 3 hari kami kuliah sampai jam 5, sisanya kami bisa pulang pukul 4. Perkuliahan disini tidak ada jeda, alias tidak ada jam/waktu kosong. Kami bisa pulang setelah semua kelas selesai, yaitu pukul 5. Tidak hanya itu, dalam satu minggu kami ada 6x praktek lab yang sebelumnya hanya 3x ngelab. 

Ujian 1 Bulan
Semakin banyak jumlah mata kuliah maka semakin lama pula ujiannya. Kegiatan belajar mengajar ditutup dua hari sebelum Internal Exams. Setelah internal exams kami diberi waktu 5 hari untuk persiapan Final Exams alias UAS. Berhubung kami ada 8 mata kuliah teori, dan tiap ujian diberi jeda satu hari jadi UAS teori selesai sekitar 2.5 minggu. Setelah UAS teori selesai, kami masih harus menghadapi Practical Exams alias ujian praktek di lab. Ujian praktek dilaksanakan selama 6 hari berturut-turut tanpa jeda mulai hari Senin hingga Sabtu, jadi satu hari satu mata kuliah praktek (total  mata kuliah praktek).


Libur Semester
Libur, adalah hal yang paling kami nanti-nanti setelah ujian semester yang sangat panjang. Namun betapa sedihnya kami ketika dekan kami memberi tahu bahwa kuliah semester genap dimulai pada hari Senin. Itu artinya kami hanya mendapat libur selama 1 hari, yakni di hari Minggu saja. Dekan kami mengatakan bahwa libur seharusnya 10 hari, karena tahun sebelumnya kami mendapat libur 10 hari. Namun karena mahasiswa tingkat akhir ujiannya lebih banyak alhasil libur kami terpotong dengan ujian - yaah sama aja bohong libur sehari itupun hari Minggu :(

Memasuki Semester Genap
Saya pikir minggu pertama semester baru dosen tidak akan "ngobrol" yang serius karena kami juga baru kemarin sore selesai ujian, namun dugaan saya salah. Hari pertama kuliah kami langsung disuguhi dengan Assormatic Mating, Reaction Kinetics, dll. But it's okay tho, this is final year and I am sure everything is worth it :)

NB. Saat ini saya sudah memasuki kuliah tingkat akhir semester genap. InsyaAllah ini adalah semester akhir saya dan mudah-mudahan dilancarkan oleh Allah semua urusan disini. Aamiin :)