Alasan Kuliah di India
Gargi College, University of Delhi |
Oke, cukup sudah basa-basi nya, berikut saya paparkan beberapa alasan yang cukup untuk menyakinkan teman-teman yang berniat kuliah di India:
Sekolah di India MURAH bak Kacang Goreng
Sudah bukan rahasia lagi dan semua mahasiswa Indonesia di India mengakui nya bahwa biaya pendidikan di India tergolong murah. Cukup banyak teman-teman disini yang manempuh pendidikan dengan biaya orang tua, bahkan saya kenal beberapa kawan yang membiayai kuliahnya sendiri hingga S2 di India.
Saya ambilkan contoh di Aligarh Muslim University, biaya pendidikan untuk B.A (Bachelor of Arts) setara S1, biaya SPP sekitar 14 juta rupiah hingga lulus. Di India jenjang S1 rata-rata hanya 3 tahun. Di Delhi University , untuk kuota asing biaya pendidikan jenjang S1 program Sains atau B.Sc sekitar 3,6 juta Rupiah per tahun.
Bahasa Inggris Sebagai Bahasa Pengantar Pendidikan
Aspek bahasa merupakan satu-satu nya alasan kenapa saya memilih belajar disini. Saat itu kemampuan Bahasa Inggris saya belum cukup terasah. Itulah mengapa saya tidak cukup bernyali untuk mencari beasiswa S1 di Eropa. Oleh karena itu untuk S1 hanya hanya mencari di sekitaran Asia, yang mana saya gunakan sebagai 'batu locatan' untuk melanjutkan S2 saya nanti :D
Bahasa keseharian yang digunakan di kampus adalah Bahasa Inggris. Mulai dari dosen menjelaskan hingga saat ujian akhir semester, semuanya menggunakan Bahasa Inggris. Tidak hanya itu, buku-buku perkuliahan disini juga menggunakan Bahasa Inggris.
Jadi selain kita belajar bidang pendidikan kita sendiri, kemampuan berbahasa Inggris kita juga akan terasah dengan baik. Karena semua aspek kebahasaan; writting, listening, speaking, reading kita praktekkan setiap hari mau tidak mau.
India Surga bagi Para Pecinta Buku
Ini adalah hal terfavorit bagi saya selama saya di India, karena saya suka membaca. Selama di India kami tak pernah mengenal buku bajakan. Semua buku yang tersedia disini asli. Akses untuk menjangkau buku-buku terbitan internasional juga sangat mudah. Di Delhi ada perpustakaan sekaligus toko buku khusus untuk buku terbitan Oxford University Press.
Dua hal yang saya cintai dalam dunia buku : Sains dan Pengembangan Diri. Kedua jenis buku tersebut yang memenuhi rak buku saya. Buku Mikrobiologi saya terbitan McGraw Hill misalnya, saya dapatkan hanya Rp 120.000. Buku tersebut asli (ada hologramnya), cukup tebal sekitar 800 halaman, dan lagi itu terbitan internasional. Buku bekas (second hand) namun asli juga cukup banyak tersedia. Jujur saya lebih suka buku bekas, karena sudah agak lecek.
Pada bulan Januari setiap tahunnya, di daerah Pragati Maidan, New Delhi digelar pameran buku internasional. Ada yang bilang itu adalah pameran buku terbesar di Asia. Banyak penerbit kelas dunia seperti Oxford, Cambridge, Wiley, turut serta di pameran tersebut. Diskon yang ditawarkan pun hingga 30%. Penerbit Indonesia seperti Mizan juga sering ikut serta membuka stand di acara tersebut. Pameran tersebut berlangsung sekitar 1 minggu.
India Mengajarkan Kita akan Kesederhanaan
Selama saya menempuh pendidikan di Delhi, saya jarang sekali melihat mahasiswa mengendarai sepeda motor. Rata-rata dari mereka menggunakan bus atau metro (sejenis MRT). Bahkan dosen sayapun juga rata-rata menggunakan kendaraan umum. Saya pernah satu bajaj dengan dosen saya. Kami berdua sama-sama menuju stasiun metro. Bahkan di Aligarh, dosen-dosen berangkat ke kampus menggunakan sepeda onthel.
India tidak pernah menawarkan kemewahan. Dalam belajar kita tidak membutuhkan kemewahan. Kualitas pendidikan yang dibungkus dengan kesederhanaan dan kesahajaan justru mempercantik nilai ilmu tersebut.
Lanjutan baca di Alasan Kuliah di India Part II
Lanjutan baca di Alasan Kuliah di India Part II